puisi
ibu
kubayangkan butir air mata ibu mengalir derassaat ibu membacakan dongeng pada anakmukulihat ibu duduk...terdiam dan membisu memandangi ciptaan Tuhankusapa wajah ibu ada butir air mata yang mengaliribu....akankah kita bertemusetelah sekian lama kita terpisahibu...
Cahaya
Bintang bersinar terang
Di tengah malam
Begitu singkat mata dan hati
Meresapi kilaunya
Sejauh mana jarak
Antara aku dan dia
Tak cukup kata untuk melukiskan
Cahaya bintang
Cahaya....
Lebih hening dari sepi
Datang menghampiri celah hati
Kecilku...
Betapa indah sinar cahayanya
Mengisi libuk kalbu
Menanti untuk disentuh
sahabat sejati
Alangkah indahnya sebuah persahabatan jika didalamnya terdapat saling nasehat tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan. Dihibur dengan cerita mengenai ganjaran kebaikan berupa surga, berlipatnya balasan Alloh SWT atas sebuah kebaikan yang diperbuat di dunia dan digentarkan oleh cerita dahsyatnya siksa neraka, bukan hanya bagi orang yang ingkar terhadap Alloh SWT dan Rosul-Nya, namun juga bagi orang yang berbuat baik dengan niat yang sudah di kotori.
Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasehati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan-bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Terkadang kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Alloh SWT dan Rosul-Nya lewat lidahnya. Alangkah indahnya seorang sahabat, yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu.
Alangkah indahnya petunjuk Rosululloh SAW perihal memilih sahabat. Beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa-bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh, beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.
Siapakah yang telah menjadi sahabat masing-masing dari kita saat ini?
KiNi DuKa'Q tAk tErBeNdUnG
kini kabut kebencian menyelimuti hatiku, dan pikiran terbungkus hinaan tiap kata yang terucap bagaikan sampah yang dibuang tanpa penyesalan. tak ada kuasa untuk melepaskan diri, dari jari-jari yang terkunci oleh kebusukannya yang membuatku lemahdan membuat aq tersiksa dari kegilaan. dan sadar kalau diriku ini penuh dengan cobaan, waktu habis terlewatka dengan air mata dan hanya menunggu untuk bertahan sampai nafas terakhir. apa yang harus kulakukan untuk kebahagian yang lama hilang andai penyesalan bisa mengembaliakan semuanya. aq dihadapkan pada situasi dimana tak ada lagi kesempatan untuk memilih, aq menjalani semuanya hanya dengan kepasrahan
dengan angan yang masih tersisa!
hanya itu ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar