Minggu, 01 Juli 2007

kau bukan untukku

kasih sudah lama kita berpisah
tapi engkau tak memberi kabar
sering aku berpikir apa masih ada cinta dihatimu
dan apa masih ada nama aku didalamnya
atau hanya tinggal sebagai nama
dalam kesepian ini aku ditemani oleh senandung lagu
haruskah aku menantimu
semakin aku merenung
semakin aku merasa kau akan datang
dan aku masih mencintaimu
tapi kau datang bukan untukku...
melainkan untuk orang lain

myspace codes

Myspace Codes: MyNiceSpace.com




sahabat sejati

Alangkah indahnya sebuah persahabatan jika didalamnya terdapat saling nasehat tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan. Dihibur dengan cerita mengenai ganjaran kebaikan berupa surga, berlipatnya balasan Alloh SWT atas sebuah kebaikan yang diperbuat di dunia dan digentarkan oleh cerita dahsyatnya siksa neraka, bukan hanya bagi orang yang ingkar terhadap Alloh SWT dan Rosul-Nya, namun juga bagi orang yang berbuat baik dengan niat yang sudah di kotori.

Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasehati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan-bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Terkadang kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Alloh SWT dan Rosul-Nya lewat lidahnya. Alangkah indahnya seorang sahabat, yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu.

Alangkah indahnya petunjuk Rosululloh SAW perihal memilih sahabat. Beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa-bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh, beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.

Siapakah yang telah menjadi sahabat masing-masing dari kita saat ini?

KiNi DuKa'Q tAk tErBeNdUnG

kini kabut kebencian menyelimuti hatiku, dan pikiran terbungkus hinaan tiap kata yang terucap bagaikan sampah yang dibuang tanpa penyesalan. tak ada kuasa untuk melepaskan diri, dari jari-jari yang terkunci oleh kebusukannya yang membuatku lemahdan membuat aq tersiksa dari kegilaan. dan sadar kalau diriku ini penuh dengan cobaan, waktu habis terlewatka dengan air mata dan hanya menunggu untuk bertahan sampai nafas terakhir. apa yang harus kulakukan untuk kebahagian yang lama hilang andai penyesalan bisa mengembaliakan semuanya. aq dihadapkan pada situasi dimana tak ada lagi kesempatan untuk memilih, aq menjalani semuanya hanya dengan kepasrahan
dengan angan yang masih tersisa!
hanya itu ?

PeNgUnJuNg'Q