Senin, 25 Juni 2007

kenangan

kenangan ini tak dapat aq lupakan ketika aq dikhiati oleh sahabat sendiri
dan itu membuat aq sakit dan sedih ...
apalagi ketika orang tuaq tau kejadian ini
padahal selama beberapa tahun kami menjalin persahabatan tak pernah ada komplain seperti ini diantara kami
jika ada diantara kami ada yang mendapat masalah pasti diselesaikan secara bersama.......
tapi, sekarang semuax berubah ketika kami harus berpisah selama beberapa tahun....
tapi mengapa mereka harus berbuat begitu padaq....
mungkin ini adalah pengalaman yang harus aq jalani jika mencari sahabat yang lebih baik lagi dari mereka...
dan bisakah aq memaafkan perbuatan mereka .......

Tidak ada komentar:

sahabat sejati

Alangkah indahnya sebuah persahabatan jika didalamnya terdapat saling nasehat tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan. Dihibur dengan cerita mengenai ganjaran kebaikan berupa surga, berlipatnya balasan Alloh SWT atas sebuah kebaikan yang diperbuat di dunia dan digentarkan oleh cerita dahsyatnya siksa neraka, bukan hanya bagi orang yang ingkar terhadap Alloh SWT dan Rosul-Nya, namun juga bagi orang yang berbuat baik dengan niat yang sudah di kotori.

Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasehati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan-bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Terkadang kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Alloh SWT dan Rosul-Nya lewat lidahnya. Alangkah indahnya seorang sahabat, yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu.

Alangkah indahnya petunjuk Rosululloh SAW perihal memilih sahabat. Beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa-bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh, beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.

Siapakah yang telah menjadi sahabat masing-masing dari kita saat ini?

KiNi DuKa'Q tAk tErBeNdUnG

kini kabut kebencian menyelimuti hatiku, dan pikiran terbungkus hinaan tiap kata yang terucap bagaikan sampah yang dibuang tanpa penyesalan. tak ada kuasa untuk melepaskan diri, dari jari-jari yang terkunci oleh kebusukannya yang membuatku lemahdan membuat aq tersiksa dari kegilaan. dan sadar kalau diriku ini penuh dengan cobaan, waktu habis terlewatka dengan air mata dan hanya menunggu untuk bertahan sampai nafas terakhir. apa yang harus kulakukan untuk kebahagian yang lama hilang andai penyesalan bisa mengembaliakan semuanya. aq dihadapkan pada situasi dimana tak ada lagi kesempatan untuk memilih, aq menjalani semuanya hanya dengan kepasrahan
dengan angan yang masih tersisa!
hanya itu ?

PeNgUnJuNg'Q