Aku tidak layak meratap nasib ini seolah-olah aku hidup sebatang kara ditepi jalan, karena rezeki yang kudapat adalah sebaik-baik rezeki dari-Mu .
Manusia memang tak bersyukur, aku sering mendambakan sesuatu yang tak mungkin akan hadir walau berjujuran air mata darah. Jika aku membentak, aku hanya mendurhaka kepada fitra dan takdir. Walhasil aku tidak punya hak, tidak punya kudrat untuk merubah apa yang sudah tertulis.
Betapa susahnya mengisi kesepian yang ditinggal pergi...
Dimanakah akan aku cari gantinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar